POSE: Pengurus Koperasi Glass Bottom Boat Trip Gili Trawangan, Hafizudin Harbi (tengah) berfoto bersama Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Dikdik Kusnandi (kanan) saat kegiatan Diklat, pekan lalu. (Ist/Lombok Post)
Diklat Strategi Branding Produk Koperasi Balatkop NTB –
Puluhan koperasi di NTB mendapatkan pelatihan terkait branding, selling dan marketing dari Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) UKM NTB.
Hal ini dinilai sangat membantu koperasi di NTB, khususnya Koperasi Jasa Wisata.
”Kegiatan itu sangat bermanfaat bagi perkembangan koperasi kami ke depannya,” ujar pengurus Koperasi Jasa Wisata Glass Bottom Boat Trip Gili Trawangan, Hafizudin Harbi, Minggu (8/9).
Dikatakannya, kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah pemateri ahli di bidangnya.
Materi yang disampaikan cukup membantu Koperasi Jasa Wisata Glass Bottom Boat Trip Gili Trawangan.
Sebab ada berbagai solusi yang bisa diterapkan. ”Kami dari koperasi jasa wisata cukup dibantu karena ada solusi-solusi yang bisa kira terapkan di koperasi yang kami pimpin,” sambungnya.
Selain itu, banyak juga pemateri yang siap membantu langsung koperasi yang masih mengalami kesulitan.
Bahkan Balatkop UKM NTB juga membantu dalam bentuk media untuk memudahkan koperasi melakukan promosi dan lainnya.
”Ada tim marketing dan mereka juga berusaha membantu koperasi-koperasi lainnya. Seperti adanya event-event yang sifatnya lokal atau domestik,” terangnya.
”Kami banyak berdiskusi, jadi sangat banyak hal positif yang didapatkan,” imbuhnya.
Melalui diskusi tersebut, Hafiz mengaku pihaknya banyak mendapatkan pengetahuan. Antara koperasi satu dan lainnya bisa saling mengisi satu sama lainnya.
”Ketika kami ini dalam bentuk jasa, koperasi lainya yang ingin membuat kemitraan dapat dalam bentuk misalkan ada tamu mereka yang ingin menggunakan jasa kami untuk melakukan aktivitas wisata bahari,” jelasnya.
Pihaknya berharap, Diklat yang digelar Balatkop UKM NTB ini rutin dilaksanakan. Sebab ada banyak koperasi yang membutuhkan solusi atas permasalahan yang dihadapi, sekaligus pendampingan.
Selain itu, setiap koperasi membutuhkan link untuk dipertemukan dengan koperasi lainnya maupun investor dan pemerintah. Sehingga bisa terus berkembang menjadi lebih besar.
”Anggota koperasi kita sekarang berjumlah 83 orang, tapi yang terdata 90-an orang, core usaha utama kita itu snorkeling, kita juga akan menuju ke usaha di darat karena sudah ada NIB,” tandasnya.
Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Dikdik Kusnandi mengatakan, diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM untuk promosi produk koperasi.
Mulai dari pengurus, pengawas hingga pengelola koperasi.
”Memberikan pengetahuan dan kemampuan pengurus, pengawas dan pengelola koperasi agar produk lebih dikenal dan berimplikasi meningkatkan pangsa pasar,” terangnya.
Selain itu, Diklat tersebut juga bertujuan meningkatkan kualitas produk yang sesuai dengan branding yang ditawarkan.
Serta meningkatkan nilai jual produk koperasi di NTB dan meningkatkan nilai perdagangannya.
”Koperasi dapat mengembangkan usaha dengan strategi pemasaran melalui digitalisasi dalam memviralkan produk usaha koperasi sesuai prinsip-prinsip perkoperasian,” jelasnya.
Lebih lanjut, Branding menjadi salah satu poin penting dalam memasarkan suatu produk.
Ketika produk diberikan brand atau merek, maka akan mempermudahnya untuk dikenal banyak orang. Sehingga pemasaran produk tersebut bisa mencapai cakupan yang lebih luas dan berkembang pesat.
”Itulah yang dilakukan oleh perusahaan sehingga menjadi besar dan terkenal,” katanya.
Kegiatan Diklat strategi branding produk koperasi tersebut diikuti 60 peserta dari koperasi di seluruh kabupaten dan kota di NTB.
Menghadirkan tenaga pengajar terdiri dari widyaiswara Balatkop UKM NTB, Bank NTB Syariah, Kaffa Business Coach, Muda Bakti Barokah Farm, PT Phoenix Food, Pendamping Plut KUMKM NTB, dan LP2H UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (fer/r9/*)